Minggu, 14 Oktober 2012

Menjadi Sang Juara


Ketepatan dan kecepatan Anda dalam mengambil suatu tindakan akan sangat menentukan jalan hidup mana yang akan Anda pilih. Anda akan menjadi PEMENANG, ataupun sebaliknya. Sebagaimana halnya Anda harus mimilih jalan pada suatu perempatan. Maka Anda harus memilih sikap yang tepat agar bisa sampai ke tujuan. Seorang pemenang harus pantang menyerah, karena orang- orang yang mudah menyerah tidak mungkin akan menang.Mengertilah bahwa kesulitan merupakan suatu cara untuk mencetak kita agar menjadi manusia- manusia yang tangguh. Seorang pelaut yang handal, tidak mungkin lahir dari lautan yang tenang. Namun lahir dari ganasnya deburan ombak di lautan. Begitu pula dengan kita. Seorang manusia yang tangguh, lahir dari berbagai macam cobaan berat yang berhasil ia taklukkan.Jatuh dan gagal itu biasa. Namun adanya niat dan semangat untuk bangkit, itu baru Luaar biasa!! Tidak penting sudah berapa kali Anda jatuh dan gagal. Namun yang paling penting adalah sudah berapa kali Anda bangkit dari keterpurukan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda yang merupakan batu loncatan agar kita memiliki kekuatan yang lebih besar untuk mencapai tingkat kesuksesan yang jauh lebih tinggi. Not Trial and Error, but Trial and LEARN.Cobaan yg menerpa kadang membuat kita tersungkur dan merintih kesakitan. Ujian yg menghadang seringkali membuat kita kuwalahan dan menumpahkan air mata yang tiada tara. Hembusan permasalahan yg tak kunjung reda membuat pundak dan kepala kita terasa sangat berat dan tak berdaya. Itulah semua tantangan yang harus kita hadapi dan taklukkan..Adanya cobaan- cobaan berat menunjukkan kecintaan Allah yang luar biasa kepada hambanya. Rosulullah pun bersabda: Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji, agar Allah mendengar permohonannya (kerendahan dirinya) (HR. Al-Baihaqi).Jangan pernah lari dari masalah, jika Anda lari dari masalah. Berarti Anda LARI dari kasih sayang Allah. Adanya masalah dan kerumitan dalam hidup ini justru akan membuat kita berTAHAN, dan lebih berTUHAN.Jangan biarkan nasib berkuasa dalam menentukan hidup Anda. BERJUANGLAH..!! Dan biarkan nasib yang menyerah, karena semangat dan keyakian Anda yang luar biasa. Sangat disayangkan, banyak teman kita yang belum bisa menerima keadaan yang mereka alami. Saat rangkaian cobaan menghantam, mereka mengeluh. Padahal adanya keluhan tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Namun justru hanya akan membuat keadaan menjadi jauh lebih buruk.jangan nodai usaha dan semangat Anda dengan keluhan. Nikmatilah proses kehidupan ini, dan rasakan kehadiran petunjukNya. Lihatlah Begitu banyak kaum yang lemah, namun bisa mengalahkan kaum yang kuat. Dan begitu banyak kaum yang sedikit, namun bisa mengalahkan kaum yang banyak, karena semangat dan keyakinan mereka yang luar biasa, yang sama sekali tidak mengenal Mengeluh dan Menyerah dalam mengarungi hidup ini.Kitalah PEMENANG!! Dalam melawan deburan ombak kehidupan.Selamat berjuang para PEMENANG..!! Jangan Mengeluh dan jangan Menyerah..!!SEE YOU AT THE TOP!!Carilah apa yang bermanfaat bagi dirimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan janganlah lemah. (H.R Muslim).

Senin, 27 Agustus 2012

AKREDITASI SDIT Insantama Banjar

PERSIAPAN AKREDITASI
29 AGUSTUS -  30 AGUSTUS 2012
Mudah-Mudahan Dengan segala potensi dan Kerja Kerasnya dapat Membuahkan hasil sesuai dengan harapan kita semua
Mohon Do'a nya
Agar SDIT Insantama Banjar Bisa Sukses Selalu


Minggu, 19 Agustus 2012

Keluarga Besar SDIT Insantama Kota Banjar seluruh Staf, Kepala Sekolah dan Guru-Guru Beserta  Yayasan Insantama Cendekia Banjar
Mengucapkan
Minal Aidzin wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
1 Syawal 1433 H
Sayub terdengar takbir berkumandang
tanda bulan suci Ramadhan telah lewat
saatnya meraih ampunan-Nya
untuk sikap dan lisan yang tak terjaga
 Ampunan didapat barokah didapat
Taqobalallahu minna wa minkum
sekali lagi Mohon Maaf  Lahir dan Batin
akan selalu terus mengalir di hari yang fitri ini
dimana langkah membekas lara dan banyak lagi
khilaf yang tampa disengaja mengiringi perjalan kami


Kamis, 12 Juli 2012

Bagi yang mau lihat fuul silakan kunjungi saja
plus.google.com/photos/110762826257839831458/albums/5763080313838531601
banyak fotonya

Senin, 18 Juni 2012

DAFTAR PESERTA DIDIK BARU SDIT Insantama Banjar Tahun Pelajaran 2012/2013

1.   Adi Muhammad Rifa
2.   Azka Zakiah
3.   Annisa Muthia Rahma
4.   Annisa Meidina G
5.   Bisma Rizkya Dwi Braja
6.   Barroq Al Mubarak
7.   Bilqisty. M
8.   Citra Fitriani Azzahra
9.   Dendy Rayhan Garlan Suranto
10. Daffa Rizky Almasah
11. Farid Yusron Syabani
12. Fahri Maulana Kholidi
13. Faisal Adilla
14. Ghefira Nur Fatimah A
15. Ghaida Azzahramay Dinar
16. Hadaya Wijdan Az-zikri
17. Hanifah Aprilia Putri
18. Hilwa Rasyidah
19. Haikal Ramadhana Safari
20. Haekal Ramadhan P
21. Haura Wisnu Syakira
22. Ikrima Zahra
23. Kamilya Nasywa Jauhar
24. Keva Azqila R
25. Muhammad Haikal PS
26. Mahesa Djati Barna Kusumah
27. Muhammad Nur Fikri Zhafif
28. Muhammad Altaf Avilla
29. M.Rifa'i Ramdhanai
30. Muhammad Nabil Ashari
31. Naufal Muhammad Rizqi
32. No ini ____@ Konfirmasi telah batal
33. Nayla Andriana Putri
34. Nur'ainun Sauthi Qalbi
35. Nayla Kirani Hermansyah
36. Nazwa Malik
37. Natasya Ivana
38. Raihan Kamal Ramadhani
39. Riza Matsania Anwar
40. Syahla Aghnia Setiami
41. Syifana Ramadhani Fauzi
42. Sabitah Sya'bani Nagara
43. Siti Fatimah Azzahra
44. Salsabila Shafa Maulida
45. Sabila Husna Az Zahra
46. Salsabila Putri Nugraha
47. Syifana Ramadhani Fauzi
48. Tania Oktavia
49. Thariq Fathan Bahtiar
50. Wahyu Arifin
51. Zianda Fauzani Anwar
52. Riza Natasnia Anwar
53. Zain Nabil Maulana Alhamdi
54. Kintara Yuni Zaki Habibi






Kamis, 24 Mei 2012

Ibu sebagai Guru Pertama dan Utama

Ibu adalah orang yang paling dekat dengan anak dan paling awal dipercaya oleh anak. Selama 9 bulan lebih, Ibu telah mengandung janin (calon anak). Pada saat itu anak mulai menyatu dengan diri dan jiwa ibunya. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkembangan janin sampai ia terlahir ke dunia sangat ditentukan oleh ketulusan dan kesabaran ibunya untuk menjaganya hingga tumbuh menjadi bayi yang sehat.
Setelah anak lahir ke dunia pun, anak sangat tergantung pada ibunya. Sebab diawal kehidupannya, hanya ibunya lah yang bisa memberikan makanan terbaik baginya berupa air susu ibu. Sang anak membutuhkan air susu ibunya selama 2 tahun penuh.
Selain air susu ibu, anak juga sangat butuh akan pelukan ibunya agar memperoleh rasa aman. Hal Inilah ibu menjadi orang yang paling dekat dengan anak dan orang yang paling dipercaya oleh anak.
Oleh karena itu, sejak awal kehidupan anak, ibu adalah orang yang paling menguasai dan memahami pertumbuhan dan perkembangan anak secara detil.
Ibu jugalah orang yang pertama kali mengajak berkomunikasi dengan anak dan juga orang yang pertama memahami cara berkomunikasi anak. Ini semua merupakan potensi besar bagi ibu menjadi guru pertama dan utama bagi anak sejak awal kehidupannya, yakni sejak dalam kandungan.
Sikap dan perilaku ibu menjadi teladan pertama bagi anak. Terlebih lagi Allah SWT telah memfungsikan indera pendengaran anak sejak usia empat bulan dalam kandungan. Sehingga lantunan ayat-ayat Al Qur’an yang sering dibacakan oleh seorang ibu pada saat hamil akan berpengaruh besar bagi pertumbuhan sang anak. Potensi luar biasa ini tidak dimiliki oleh siapapun kecuali ibu. Inilah yang menyebabkan posisi ibu merupakan sosok yang ideal sebagai guru pertama dan utama.
Peran strategis ibu bagi kemajuan bangsa
Adanya keterlibatan setiap  ibu secara sungguh-sungguh dan penuh ketulusan dalam mendidik anak sejak awal kehidupannya sangat menentukan hasil kualitas generasi. Sementara kualitas generasi saat ini sangat menentukan kualitas pemimpin bangsa di masa depan.
Oleh karena itu bila negeri ini ingin mempunyai generasi pemimpin berkualitas yakni,  negarawan-negarawan yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan, keamanan, dan kemuliaan rakyatnya, bahkan negarawan-negarawan yang akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan mulia di hadapan bangsa-bangsa lain di dunia di masa datang, maka para ibu di negeri ini harus difungsikan peran utamanya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.
Sehingga semua anak di negeri ini terjamin mendapatkan pendidikan yang baik dan kasih sayang yang tulus sejak awal kehidupannya. Selanjutnya akan memudahkan anak untuk tumbuh menjadi anak yang sholeh/sholehah.
Peran strategis ini hendaklah mendapat perhatian dari negara. Sebab hanya negara yang bisa mempunyai kekuatan besar untuk membuat arus deras (massal) di tengah-tengah masyarakat untuk memfokuskan peran ibu sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Apalagi untuk menjalankan peran ini,  para ibu (secara massal) perlu mendapatkan pembekalan yang cukup secara terus-menerus tentang ilmu merawat dan mendidik anak, sehingga setiap ibu mampu menjadi guru bagi anak-anaknya sejak awal kehidupannya.
Tentu saja hal ini membutuhkan dana dan tenaga yang besar. Sehingga tanggung jawab ini hanya layak ditanggung oleh negara, bukan masyarakat apalagi seorang indvidu. Demikian pula para ibu perlu difasilitasi oleh negara agar mereka mudah menjalankan perannya yang strategis ini.
Peran negara terhadap peran strategis ibu sebagai guru pertama dan utama
Adapun wujud peran negara terhadap peran strategis ibu ini mencakup tiga hal yaitu:
Pertama, negara berperan dalam memberikan pembekalan kepada setiap perempuan, baik ibu maupun calon ibu tentang pengetahuan yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai usia, metode pendidikan yang tepat untuk melejitkan perkembangan setiap anak, dan materi pembelajaran yang tepat sesuai usia anak. Pembekalan ini bisa diberikan lewat pendidikan formal maupun non formal.
Kedua, negara berperan mengeluarkan kebijakan khusus kepada perempuan agar mereka hanya bekerja setengah hari atau part time, sehinggga mereka masih bisa menjalankan perannya sebagai ibu secara ideal. Negara juga berperan mengeluarkan kebijakan agar setiap kantor memfasilitasi para ibu bekerja yang sedang menyusui, sehingga sang anak tetap mendapatkan makanan terbaik yang Allah ciptakan bagi sang anak.
Ketiga, negara menyediakan lapangan kerja yang cukup bagi para suami dan bapak sebagai kepala rumah tangga, sehingga tulang punggung pencari nafkah adalah para suami dan bapak. Dengan demikian perempuan tidak perlu mati-matian bekerja seharian untuk mencukupi kebutuhannya dan anak-anaknya, sehinggga para ibu fokus merawat dan mendidik anak-anaknya menjadi anak yang sholeh.
Bila kita cermati realitas saat ini, masih banyak ibu belum mampu menjalankan perannya, khususnya dalam membina dan mendidik anak-anaknya. Untuk itu hendaknya ada sekelompok kaum muslimin yang senantiasa menyadarkan para ibu betapa pentingnya peran ibu sebagai guru pertama dan utama bagi anak-anaknya, untuk menghasilkan kualitas generasi di masa datang.
Apalagi balasan yang diberikan Allah SWT kepada orang tua yang berhasil mendidik anaknya adalah surga. Selanjutnya mendorong para ibu untuk terus-menerus belajar tentang cara mendidik anak sesuai usianya, sampai mereka mampu dan percaya diri menjalankan fungsi utamanya sebagai guru pertama dan utama bagi anak-anaknya.
“Tidak ada pemberian orangtua kepada anak yang lebih utama daripada pendidikan yang baik” (HR.At-Tirmidzy).
Jika seorang manusia meninggal dunia, putuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shaleh (HR.Ahmad dan Muslim).

Kekuatan Pengasuhan Guru

Ada kekuatan di balik kata pengasuhan, seperti apa kekuatan itu? Apakah pengasuhan juga termasuk bagian dari kekuatan pembentukan karakter anak-anak? “Generasi ini butuh orang yang bermental pengasuh,” tutur seorang trainer saat penulis mengikuti pelatihannya.
Belakangan ini kampus-kampus yang mencetak para generasi pendidik semakin merebak di mana-mana. Sehingga jumlah lulusan para pendidik baru di salah satu kampus di Jakarta saja setiap tahunnya kurang lebih 11 ribu lulusan yang siap diterjunkan di dunia pendidikan untuk menjadi “GURU”.
Penulis kali ini mengerucutkan kata “Pengasuhan” untuk seorang GURU. Guru haruslah memiliki kekuatan pengasuhan untuk anak didiknya. Pengasuh berbeda dengan pengajar atau pendidik.
Namun, dalam tulisan ini kita tidak akan memperdebatkan 3 kata di atas. Justru, kita para Guru harus mempunyai kesepakatan bersama bahwa kita “Siap mengemban amanah warisan yang diberikan oleh Nabi”. Warisan itu adalah ilmu dan para guru-lah yang punya tanggung jawab secara moral dan profesi untuk mentransformasikan ilmu kepada umat.
Tatkala kita sebagai guru mulai berfikir bagaimana cara Nabi shallalahu alaihi wa sallam mencetak generasi para sahabat di zamannya sehingga menjadi generasi yang berkualitas, maka model generasi seperti itulah yang kita rindukan di zaman sekarang. Ketika kita mulai serius mengkaji sistem dan metode pengajaran Nabi.
Begitupula kalau kita buka lembaran sejarah keemasan peradaban Islam akan muncul nama-nama semisal Umar bin Abdul Aziz, Abdurrahman Ad Dakhil, Sultan Muhammad Al Fatih, dan semua pewaris peradaban di zamannya, kehidupan mereka tidak luput dari keuletan seorang guru yang mengasuh mereka.
Ketika seorang guru yang diamanahi Abdul Aziz, ayah dari Umar bin Abdul Aziz yang ketika itu menjadi gubernur di Mesir, sang guru diberikan kewenangan oleh sang ayah semua yang diperlukan seorang guru sekaligus pengasuh. Semua tindakan yang mengarah kepada proses pendidikan dan kedisiplinan diizinkan untuk diambil selama Umar dalam pengawasannya.
Suatu ketika Umar bin Abdul Aziz yang masih kecil terlambat untuk datang sholat fardu berjama’ah di masjid, kemudian ditanyakanlah oleh gurunya mengapa ia terlambat dan ia menjawab ”Pembantu saya menyisir rambut saya dahulu.” Gurunya kemudian mengingatkannya, ”Jadi kamu lebih mementingkan menyisir rambutmu dari pada sholat?”
Bukan hanya sebuah teguran yang diberikan sang guru kepada anak didiknya tentang urgensi sholat berjama’ah tepat waktu bagi seorang lelaki akan tetapi laporan tentang kejadian itu segera sampai kepada ayahnya di Mesir. Ayahnya kemudian meminta Umar agar mencukur gundul rambut kepalanya. Akhirnya Umar mematuhi perintah sang ayah untuk mencukur rambutnya, bukan karena semata taat kepada perintah kedua orang tuanya tetapi sebagai bentuk rasa takutnya terhadap panggilan Allah dalam sholat di mana ia hadir terlambat.
Bayangkan hanya masalah rambut, seorang guru begitu perhatiannya untuk mengasuh Umar untuk tidak mengulanginya lagi, yaitu berlama-lama mengurus rambut sehingga melalaikan sholat. Sang guru memberikan sebuah pelajaran syariat tentang keutamaan shalat berjama’ah juga pelajaran tentang hidup berdisiplin.
Ada sesuatu yang penting tetapi ada sesuatu yang jauh lebih penting. Dan itulah pelajaran hidup. Itulah pelajaran yang hanya muncul dari guru yang berjiwa pengasuh, tidak hanya proses transformasi ilmu semata tetapi bagaimana ilmu itu diaplikasikan dalam hidup juga termasuk ilmu yang tak kalah penting.
Maka, kalau kita lihat kondisi sekarang ada beberapa guru yang memilih profesi bekerja menjadi seorang guru berdasarkan “berapa jam ia mengajar dalam satu hari, setelah jam itu berakhir berakhir pula interaksinya bersama anak didik” maka ada sebuah proses yang terputus. Mungkin boro–boro (bahasa Jakarta) mikirin lalainya anak sholat karena rambut, bisa jadi hanya untuk mengenal nama-nama muridnya di kelas ia mengajar saja tidak ingat-ingat sampai lulus. Mengajar hanya sebuah tuntutan profesi agar haknya segera dipenuhi. Kewajiban itu hanya di dalam kelas di waktu jam pelajarannya dan begitu selesailah itu semua begitu selesai.
Nauzubillah, semoga kita bukan tergolong guru yang seperti itu.
Maka dari itu, sangatlah penting keberadaan guru berjiwa pengasuh. Karena pengasuhan lebih bermakna luas daripada pengajaran, ada proses berfikir jauh kedepan bagaimana perkembangan generasi penerus yang berkualitas, ada proses untuk terus membangun manusia berkarakter, ada proses pembinaan akhlak dan ada ikatan yang sangat kuat antara guru sang pemberi dan murid sang pencari .
Sahabatku, mari kita sama-sama saling menjaga semangat untuk tetap menjadi Guru yang mempunyai mental pengasuh. Mari hadirkan dalam diri kita keikhlasan dalam memberikan ilmu kepada anak didik kita. Mari kita perhatikan perkembangan akhlak mereka lebih dari perkembangan otak mereka
Selamat buat para guru, karena guru adalah pekerjaan yang sehat. Karena guru adalah pekerjaan yang mulia, karena guru, kehadirannya dirindukan umat lantaran amanah ilmu yang mereka emban. Karena guru pengasuh yang hebat pasti akan lahir dari tangan mereka generasi yang hebat.
Generasi ini rindu Guru pengasuh yang Hebat.

Rabu, 09 Mei 2012

UN Generasi Pertama

Ujian Nasional
Insantama Kota Banjar pada tanggal 7 s/d 9 Mei Syukur Alhamdulillah telah Selesai  , semoga para peserta didik lulus dengan menjadi yang terbaik

Kamis, 03 Mei 2012

Sekilas SDIT Insantama


Sekolah SDIT Insantama ,Sekolah  Dasar yang berdiri di Kecamatan Pataruman Kota Banjar, , berada sekitar  pusat kota Banjar kecamatan setempat. Saat ini sekolah itu ada 158 siswa dan 29 orang diantaranya guru,OB,Baby sister dan supir . Selain itu sekolah tersebut juga memiliki tiga tenaga tata usaha.

Gedung SDIT Insantama berdiri di atas lahan seluas 2.100 meter persegi. berstatus swasta yakni sejak  didirikan 2006 dengan nama  SDIT Insantama kemudian pada tahun 2006 langsung melakukan pembangunan secara marathon.
Saat ini SDIT Insantama tersebut telah memiliki berbagai fasilitas seperti, 9 unit ruang belajar, perpustakaan,  dan komputer, mushalla, gudang, tempat parkir guru dan siswa, WC 9 siswa dan 3 guru, serta satu unit mobil antar jemput  sekolah, serta fasiltas catering.

Sebut saja, Hj.Reni Renia Devi S.Kep, M.Keb ,menjadi kepala sekolah itu dari 2006-2008. Selanjutnya, Zaenal Arifin S.Sos.I (2008-Sekarang),
Sekolah SDIT Insantama, mempunyai visi mewujudkan SDIT Insantama Sebagai lembaga pendidikan yang bermutu tinggi dan unggul di Indonesia Sementara misi sekolah SDIT Insantama yakni, menyelenggarakan pendidikan dasar berladaskan Isalam yang memadukan aspek pembentukan kepribadian Islam, dasar-dasar penguasaan tsaqofah Islam dan sains teknologi, dalam suasana budaya pendidikan yang religius serta didukung oleh peran serta orang tua dan masyarakat. Selanjutnya utuk membuat lebih eksis lagi tak lupa juga  dengan membuat motto  ‘”Sekolah Para Juara”,”Beter Education For Better Life”.
Tak lupa juga SDIT Insantama banyak pula prestasi yang diraih sekolah tersebut. Pada tahun 2010 keluar sebagai :

Jumlah siswa: 158 orang
Jumlah guru: 17 orang

Selasa, 24 April 2012

Menerima Peserta Didik Baru tahun Ajaran 2011-2012


Sekolah Islam Terpadu Insantama kembali mengundang para siswa/siswi untuk bergabung di Sekolah Para Juara dan Sekolah Calon Pemimpin untuk dihantarkan menjadi generasi Islam yang unggul dan berkepribadian Islam yang Tangguh

Selasa, 17 April 2012

Mabit 4 & 5


Kekuatan Tersembunyi Petir

Satu kilatan petir menghasilkan listrik lebih besar daripada yang dihasilkan Amerika.
Di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh suara menggelegar. Tahukah Anda bagaimanakah petir luar biasa yang menerangi langit muncul? Tahukah Anda seberapa banyak cahaya yang dipancarkannya? Atau seberapa besar panas yang dilepaskannya?
Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer – masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.

KEINDAHAN YANG TERLIHAT SELAMA SETENGAH DETIK
Sebuah sambaran petir berukuran rata-rata memiliki energi yang dapat menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan. Sebuah sambaran kilat berukuran rata-rata mengandung kekuatan listrik sebesar 20.000 amp. Sebuah las menggunakan 250-400 amp untuk mengelas baja. Kilat bergerak dengan kecepatan 150.000 km/detik, atau setengah kecepatan cahaya, dan 100.000 kali lipat lebih cepat daripada suara.
Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.
Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir ini dalam Qur'an,
"...Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nuur, 24:43)
Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul.
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.
Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur'an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur'an, sesungguhnya adalah "Guruh". Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.

(SUMBER : http://www.harunyahya.com/)

Kamis, 22 Maret 2012

Insantama Market Day 2012 Kota Banjar

Hayoo anak-anak!! SDIT Insantama siap menyelenggarakan Market Day ke II ,dimana partisipasi antum senuanya diturunkan dalam usaha untuk menjadi para pedagang yang handal  jujura dan amanah
Insantama market day diselenggarakan pada hari rabu tanggal 28 Maret 2012, selamat berwira usaha anak-anak semoga antum dapat menjadi juara Wira Usaha yang handal Amin

Selasa, 20 Maret 2012

Situ cangkuang garut


BERSABARLAH, AYAH BUNDA!


Dear parent rahimakumullah, saat orang sedang ramai membincangkan pola pendidikan anak dengan hypnotherapy, seorang ibu muda yang sedang kerepotan mengurus putrinya yang sedang melewati usia balita, ditawari program ini untuk putrinya. Dengan lembut sang ibu menjawab, “Aduh, jangan anak saya deh yang dihypnotherapi, lebih baik saya saja yang diterapi, agar saya lebih sabar mendidik anak saya.” Amazing!
Jawaban ibu itu sungguh luar biasa. Ya, dear parent rahimakumullah, pastinya anda berdua sering mengalami hari yang demikian melelahkan menghadapi anak-anak. Entah itu yang masih balita ataupun yang pra-baligh. Ada hari di mana kita seperti bertekuk lutut mengasuh mereka. Berulangkali kita berikan nasihat seolah memantul sempurna. Seperti tak membekas bagi mereka.
Banyak orang tua yang kemudian berpikir untuk mengambil shortcut, jalan pintas. Memasukkan anak ke sekolah dengan harapan perilaku sang buah hati akan berubah saat bertemu dengan guru dan kawan-kawan mereka yang lain. Apalagi sekarang banyak sekolah yang menawarkan pola full day school.
Ayah dan bunda cukup mengantar mereka ke sekolah di pagi hari lalu menjemputnya di sore hari dalam keadaan mereka sudah letih sehingga tidak akan berbuat ‘macam-macam’ yang merepotkan ayahbunda di rumah. Apalagi kalau mereka ikut program antarjemput, maka anda berdua tidak akan lagi direpotkan dengan urusan yang satu itu. Lebih jauh lagi, sudah banyak sekolah Islam yang bahkan menyediakan program boarding bagi anak-anak kita yang masih menginjak usia pra-baligh. Cukup ayahbunda menjenguk mereka sebulan sekali atau menerima kehadiran mereka selama dua minggu atau sebulan saat musim liburan. Praktis, bukan?
Ohoi, seandainya Allah tidak mengamanahkan pendidikan dan pengasuhan anak kepada kita, orang tuanya, maka itu pasti akan jadi pilihan terefesien yang boleh kita ambil. Cukuplah orang tuanya, maaf, sebagai pabrik anak-anak, dan tidak perlu mengambil peran sebagai orang tua.
Rekan-rekan sesama orang tua yang disayangi Allah, apakah kita cukup memahami arti ‘ayah’ dan ‘bunda’ saat kita berazzam ingin memiliki buah hati? Apakah saat ia bunda lahirkan, dan ayah timang, Anda berdua cukup mengerti konsekuensi sebagai ayah dan bunda? Bercanda dan tertawa bersama buah hati adalah momen yang menyenangkan.
Tapi siapkah kita menerima kenyataan bahwa hari-hari kita sebagai orang tua juga harus diisi dengan mengurut dada dan kerenyut di kening menghadapi tingkah polah buah hati yang belum mengenal dosa?
Dear kawan-kawan yang berbahagia, siapkan mental kita sebagai seorang ayah dan bunda. Bersiap menghadapi kelucuan, keunikan dan keaktifan psikomotorik anak-anak kita. Jangan terbuai dengan impian bahwa sang buah hati akan selalu menurut dan menyenangkan. Jangan pula melihat rumput tetangga yang nampak lebih hijau, yang anak-anak mereka penurut dan mudah diatur.
Anak kita adalah anak kita dengan segala kekhasan mereka. Bahkan si buyung pun bisa berbeda dengan si upik, padahal datang dari rahim yang sama, bundanya. Ayah dan bunda yang dicintai Allah, yang sekarang dibutuhkan oleh Anda berdua adalah kerja keras, kerja cerdas dan pastinya kerjasama Anda bersama pasangan mengantarkan anak-anak Anda berdua ke jenjang mardhotillah. Dan, ditambah kesabaran menghadapi derunya ujian dari Allah lewat anak-anak Anda berdua.
Jangan menyerah lalu mengambil jalan pintas melepaskan pengasuhan anak-anak kita kepada orang lain. Ingatlah, Allah tidak akan menguji kita dengan sesuatu di luar batas kemampuan kita sebagai orang tua.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”(QS. Al-Baqarah: 286)
Yakinkah kita dengan janji Allah di atas? Seberat apapun ujian yang dihadapi ayah dan bunda dalam menemani buah hati, tidak di luar batas kemampuan kita sebagai insan. Yang kerap terjadi adalah kita mudah berputus asa lalu menyerah untuk menjadi orang tua, lalu mengalihkan pendidikan anak-anak kita ke pihak lain; sekolah dan pesantren.
Padahal jerih payah kita, ketelatenan kita dan kesabaran kita dalam menghadapi anak-anak yang ‘menyusahkan’ kita sebagai orang tua, akan berbuah manis di hadapan Allah kelak. Sabda Nabi saw.: 
مَنْ ابْتُلِيَ مِنْ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنْ النَّارِ
“Barangsiapa yang diuji dengan memiliki anak-anak perempuan, lalu dia dapat mengasuh mereka dengan baik, maka anak perempuannya itu akan menjadi penghalangnya baginya dari api neraka kelak.” (HR. Al-Bukhari no. 1329 dan Muslim no. 2629). 
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
“Barangsiapa yang mengasuh dua orang anak perempuannya hingga dewasa, maka dia dan aku akan datang bersamaan pada hari kiamat kelak.” Beliau jari-jemarinya.” (HR. Muslim no. 2631)
Jadi, ayah dan bunda, bersabarlah!
 By.Iwan Januar